Aku duduk dikasur dengan meneteskan airmata , aku teringat
dengan ayah dan ka rani . bagaimana kabar mereka berdua? Setelah ibu meninggal ,
aku terpaksa harus tinggal bersama bunda fika sahabat ibu sejak SMA dulu , ibu
sengaja menitipkanku pada bunda fika . karna ibu yakin bunda fika akan
membahagiakanku dan menyayangiku seperti anaknya sendiri , dan ternyata ibu
benar! Bunda fika sangat menyayangiku seperti menyayangi anaknya sendiri , dan
ibu sengaja menitipkanku pada bunda fika karna ibu tau , ayah sudah tidak bisa
memenuhi kebutuhanku seperti dulu , karna ayah sudah habis2an menjual harta
yang ayah punya demi mempertahankan ibu
dan bahkan rumah yang kami tempati dulu hampir akan ayah jual , karna ayah
ingin ibu sembuh dari penyakitnya . namun pada akhirnya ibu meninggal dan ayah
jatuh sakit , aku ingin menemani ayah dan ka rani , ka rani sengaja tidak ikut
denganku , karna dia ingin bersama ayah
dan menemani ayah .
Tiba2 ada yang mengetuk pintu kamarku , dan aku segera
menghapus airmataku lalu segera membuka pintu kamar , dan ternyata bunda .
“shopie , kamu lagi ngapain? Dari pulang sekolah ngurung
diri aja di kamar” tanya bunda
“engga ko , aku Cuma kecapean aja bun , jadi tadi ketiduran ” jawabku dan tersenyum
“ayo kita masak , masakan kesukaan ka azka ;) “ ucap bunda dan mencolek daguku
“ka azka? , dia akan pulang hari ini bunda?” tanyaku terkejut
“iya , kuliahnya libur pie . jadi dia mau pulang saja” ucap bunda , dan aku segera menutup pintu kamarku lalu berjalan menuju dapur dengan bunda .
“kaya gimana ya sekarang ka azka , udah lama gak ketemu “ ucapku sambil bercanda
“pastinya tambah tampan dong” canda bunda , dan aku tertawa saat itu juga aku bercanda dengan bunda hingga akhirnya masakan sudah matang , setelah itu aku segera mandi dan berganti baju .
saat aku didalam kamar kudengar suara panggilan bunda dari luar kamar , setelah itu aku buru-buru membuka pintu kamar , namun saat itu aku berpas pasan dengan ka azka yang keluar dari kamarnya , saat itu juga kami berdua hanya diam saling menatap lalu tersenyum dan berjalan menuju meja makan untuk makan malam .
saat di meja makan kulihat ka azka yang semakin bersih dan tampan , benar kata bundanya . aku beruntung sekali bisa menjadi adiknya walaupun hanya adik angkatnya .
“oh iya , gimana kabarmu pie?” tanyanya sambil memegang sendok makan ,
“baik ko , kaka gimana?” tanyaku kembali dan tersenyum ,
“keliatannya? Oh iya kaka punya hadih buat kamu” ucapnya dan tersenyum padaku
“bunda gak di kasih nih” sindir bunda sambil mebuangkan nasi ke piring ka azka ,
“oh pastilah , buat bunda tersayang ada ;)” ucap ka azka dan mengedipkan matanya, saat itu juga bunda tertawa kecil dan aku hanya tersenyum melihat candaan bunda dan ka azka .
“engga ko , aku Cuma kecapean aja bun , jadi tadi ketiduran ” jawabku dan tersenyum
“ayo kita masak , masakan kesukaan ka azka ;) “ ucap bunda dan mencolek daguku
“ka azka? , dia akan pulang hari ini bunda?” tanyaku terkejut
“iya , kuliahnya libur pie . jadi dia mau pulang saja” ucap bunda , dan aku segera menutup pintu kamarku lalu berjalan menuju dapur dengan bunda .
“kaya gimana ya sekarang ka azka , udah lama gak ketemu “ ucapku sambil bercanda
“pastinya tambah tampan dong” canda bunda , dan aku tertawa saat itu juga aku bercanda dengan bunda hingga akhirnya masakan sudah matang , setelah itu aku segera mandi dan berganti baju .
saat aku didalam kamar kudengar suara panggilan bunda dari luar kamar , setelah itu aku buru-buru membuka pintu kamar , namun saat itu aku berpas pasan dengan ka azka yang keluar dari kamarnya , saat itu juga kami berdua hanya diam saling menatap lalu tersenyum dan berjalan menuju meja makan untuk makan malam .
saat di meja makan kulihat ka azka yang semakin bersih dan tampan , benar kata bundanya . aku beruntung sekali bisa menjadi adiknya walaupun hanya adik angkatnya .
“oh iya , gimana kabarmu pie?” tanyanya sambil memegang sendok makan ,
“baik ko , kaka gimana?” tanyaku kembali dan tersenyum ,
“keliatannya? Oh iya kaka punya hadih buat kamu” ucapnya dan tersenyum padaku
“bunda gak di kasih nih” sindir bunda sambil mebuangkan nasi ke piring ka azka ,
“oh pastilah , buat bunda tersayang ada ;)” ucap ka azka dan mengedipkan matanya, saat itu juga bunda tertawa kecil dan aku hanya tersenyum melihat candaan bunda dan ka azka .
ESOK HARINYA
setelah pamitan dan salaman aku berlari untuk berangkat sekolah , namun saat itu bunda memanggilku dan menyuruhku untuk sarapan dulu ,
“sophie, sarapan dulu nak” panggil bunda , namun aku hanya berlari dan berteriak
“maaf bunda , hari ini aku tidak sarapan dulu , aku takut kesiangan. Dah bundaa” ucapku dan melewati gerbang rumah dan berlari . sesampainya di sekolah aku hampir saja terlambat 2 menit lagi , selama pelajaran dimulai aku hanya diam dan memikirkan ayah , aku rindu padanya .
setelah pamitan dan salaman aku berlari untuk berangkat sekolah , namun saat itu bunda memanggilku dan menyuruhku untuk sarapan dulu ,
“sophie, sarapan dulu nak” panggil bunda , namun aku hanya berlari dan berteriak
“maaf bunda , hari ini aku tidak sarapan dulu , aku takut kesiangan. Dah bundaa” ucapku dan melewati gerbang rumah dan berlari . sesampainya di sekolah aku hampir saja terlambat 2 menit lagi , selama pelajaran dimulai aku hanya diam dan memikirkan ayah , aku rindu padanya .
Pulang sekolah aku berjalan dengan malas , tak lama kulihat
arni menyenggolku karna aku melamun , dan saat itu aku melihat salma yang berlari terburu-buru
“salma, kamu kenapa buru-buru amat?” tanyaku pada salma ,
“ayahku masuk rumah sakit , penyakitnya kambuh lagi” ucap salma terburu-buru dengan wajah yang sedih , saat itu juga lututku terasa lemas dan ingin menangis , bagaimana keadaan ayah? Apakah dia baik-baik saja? Aku rindu padanya , ka rani tidak pernah mengirim surat lagi untukku selama 2 bulan . aku berlari dan arni memanggil-manggil namaku , tak terasa airmataku mengalir dan aku terisak dalam tangis , saat di gerbang sekolah kulihat ka azka berdiri disana dan tersenyum kearahku .aku segera membalikan badanku dan menghapus airmataku lalu menghampirinya ,
“kaka jemput aku?” tanyaku pada ka azka , dan dia hanya tersenyum dan mengangguk . saat itu ka azka melihat kearah mataku dan aku menundukkan kepalaku dan segera masuk mobilnya .
“ayo ka kita pulang” ucapku buru-buru masuk , dan tak lama kemudian ka azka menyusul .
sesampainya dirumah , aku segera berlari masuk kamar dan mengurung diri di kamar , aku sedih , kapan aku bertemu ayah? Ka rani kenapa tidak memberi kabar seperti biasanya? Bukankah dia sudah berjanji akan memberi kabar dan mengirim surat padaku sebulan sekali? Tapi mana? Sudah dua bulan suratnya tak kunjung datang , aku ingin bertemu ayah dan melihat keadaannya .
saat itu juga ada yang menggedor pintu kamarku , dan kudengar dari suaranya , sepertinya ka azka.
“ayahku masuk rumah sakit , penyakitnya kambuh lagi” ucap salma terburu-buru dengan wajah yang sedih , saat itu juga lututku terasa lemas dan ingin menangis , bagaimana keadaan ayah? Apakah dia baik-baik saja? Aku rindu padanya , ka rani tidak pernah mengirim surat lagi untukku selama 2 bulan . aku berlari dan arni memanggil-manggil namaku , tak terasa airmataku mengalir dan aku terisak dalam tangis , saat di gerbang sekolah kulihat ka azka berdiri disana dan tersenyum kearahku .aku segera membalikan badanku dan menghapus airmataku lalu menghampirinya ,
“kaka jemput aku?” tanyaku pada ka azka , dan dia hanya tersenyum dan mengangguk . saat itu ka azka melihat kearah mataku dan aku menundukkan kepalaku dan segera masuk mobilnya .
“ayo ka kita pulang” ucapku buru-buru masuk , dan tak lama kemudian ka azka menyusul .
sesampainya dirumah , aku segera berlari masuk kamar dan mengurung diri di kamar , aku sedih , kapan aku bertemu ayah? Ka rani kenapa tidak memberi kabar seperti biasanya? Bukankah dia sudah berjanji akan memberi kabar dan mengirim surat padaku sebulan sekali? Tapi mana? Sudah dua bulan suratnya tak kunjung datang , aku ingin bertemu ayah dan melihat keadaannya .
saat itu juga ada yang menggedor pintu kamarku , dan kudengar dari suaranya , sepertinya ka azka.
“pie , shopie buka pintunya, ini kaka” panggilnya
“ada apa?” tanyaku dibalik pintu , tanpa membuka pintu kamarku
“kamu kenapa?” Tanya ka azka agak lembut di luar sana
“engga , aku Cuma pengen sendiri dulu ka “ ucapku meneteskan airmata ,
“beneran gapapa? “ Tanya ka azka lagi
“iya beneran gapapa ko “ jawabku
“yasudah , kaka jemput bunda dulu ya di supermarket” ucapnya dan tak lama kemudian terdengar langkah kaki yang semakin menjauh , sepertinya ka azka sudah pergi . saat itu juga aku duduk di pinggir kasurku dan kulihat foto bunda , ayah , aku dan ka rani dulu . aku diam dan membayangkan dulu saat aku masih bersama ibu dan ayah , bercanda dengan mereka , bertengkar karna hal sepele dengan ka rani , aku tersenyum dan mengusap –usap foto itu lalu aku berbaring dan tertidur.
“ada apa?” tanyaku dibalik pintu , tanpa membuka pintu kamarku
“kamu kenapa?” Tanya ka azka agak lembut di luar sana
“engga , aku Cuma pengen sendiri dulu ka “ ucapku meneteskan airmata ,
“beneran gapapa? “ Tanya ka azka lagi
“iya beneran gapapa ko “ jawabku
“yasudah , kaka jemput bunda dulu ya di supermarket” ucapnya dan tak lama kemudian terdengar langkah kaki yang semakin menjauh , sepertinya ka azka sudah pergi . saat itu juga aku duduk di pinggir kasurku dan kulihat foto bunda , ayah , aku dan ka rani dulu . aku diam dan membayangkan dulu saat aku masih bersama ibu dan ayah , bercanda dengan mereka , bertengkar karna hal sepele dengan ka rani , aku tersenyum dan mengusap –usap foto itu lalu aku berbaring dan tertidur.
MALAM TIBA
aku duduk di sofa ruang tamu sambil membaca majalah yang ada , tak lama kemudian kulihat ka azka melewat dan berhenti di sebrang sana.
“shopie” panggilnya lembut
“iya ka?” jawabku langsung mengangkat wajahku dan melihat kearahnya, saat itu juga dia melihat kearahku seperti ada yang aneh , aku segera memalingkan wajahku karna aku takut ka azka tau aku habis nangis .
“apaan sih kaka , liatinnya biasa aja kali”ucapku sedikit bercanda , namun saat itu ka azka menyipitkan matanya .
“ada yang aneh dengan sikap adikku ini , hayo abis nangis ya?” ledeknya dan menghampiriku dengan cepat duduk disampingku, saat itu aku hanya diam dan melihat kearah majalah yang ku baca tadi , ka azka menarik majalah yang kupegang.
“ih apaan sih kaka!” rengekku dan menarik majalah itu lagi , saat itu juga kami berdua saling berebut majalah itu , tak lama kemudian bunda datang dan melihat kami berdua sedang berebut majalah .
“kaka tau kamu habis nangiskan ?” tanyanya dengan menarik-narik majalah yang kutarik.
“enggak!” bantahku dan menarik majalah itu
“iya!” ucapnya sedikit tegas
“azka! Shopie! Majalah bunda nanti rusak!” omel bunda , saat itu juga aku dan ka azka melepaskan majalah itu hingga terjatuh dan melihat kearah bunda yang baru pertama kalinya aku dengar mengomel, ka azka menoleh kearahku dan aku hanya meliriknya sebentar.
“kalian berdua ini kenapa sih? Tumben banget berebut beginian” ucap bunda dan mengambil majalah yang terjatuh tadi ,
“maaf bunda” ucapku menundukkan kepala , dan saat itu aku beranjak dari sofa dan berjalan menuju halaman belakang , saat itu aku duduk diatas rerumputan kecil .
“aku rindu keluarga kecil kita ibu , sudah dua tahun ibu meninggalkan kami” ucapku pelan dan meneteskan airmata , saat itu aku memeluk kedua lututku dan menundukkan kepalaku , tak lama kemudian kurasa ada yang duduk disampingku saat itu aku menoleh kearah itu, ternyata ka azka , dia tersenyum padaku.
“maafkan kaka ya , tadi jadi kena omel bunda deh” ujarnya dengan lembut ,
“iya gapapa ko ka” ucapku tanpa melihat kearahnya , saat itu juga suasana hening . aku dan ka azka hanya diam tak lama aku menoleh kearahnya sebentar ,
“kaka rasa sikap kamu berbeda hari ini” ucapnya
“sama aja ko seperti biasa-biasanya” jawabku lembut
“kamu ngurung diri di kamar setelah pulang sekolah , kaka lihat mata kamu sembab” jelasnya dan menoleh kearahku , aku bisa merasakan tatapannya .
“aku ngurung diri , cuma kecapean aja ka jadi pengen istirahat” ucapku
“biasanya gak gitu tau, lalu mata kamu?” tanyanya lagi
“itu hanya perasaan kaka saja , aku gak kenapa-kenapa tau” ucapku
“ walaupun kaka pulang hanya liburan saja , kaka tau dan bisa bedain sikap kamu yang biasanya sama sekarang de” jelasnya , saat itu aku menunduk dan memberanikan diri melihat mata ka azka .
“a…ak..aku” ucapku gugup dan bingung apakah aku harus menceritakan kerinduanku pada ayah dan ka rani , terutama ibu . aku diam dan melihat tatapan mata ka azka lalu segera menundukkan kepala dan melihat kearah lain.
“aku ini kakamu shopie , jangan kau simpan masalahmu sendirian”ucapnya dan saat itu juga aku menarik nafas dan membuangnya secara perlahan lalu kembali menatap ka azka .
“aku kangen sama ayah dan ka rani, terutama ibu” ucapku pelan dan tak menatap matanya lagi , saat itu ka azka diam
“apa yang buat kamu sampai menangis tadi sehabis pulang sekolah?” tanyanya pelan
“aku kawatir akan keadaan ayah , tadi pas pulang sekolah aku melihat salma sedih dan aku Tanya dia kenapa, dia jawab kalau ayahnya sakit dan penyakitnya kambuh. Aku jadi ingat ayah ka” jelasku ,dan saat itu aku menundukkan kepala karna tak kuat menahan airmata yang akan terjatuh.
“jadi karna itu?” tanyanya dan mengangkat wajahku agar melihat kearahnya,
“aku takut ayah sakit parah ,apalagi ka rani sudah dua bulan ini tidak mengirim surat untukku” ucapku dengan perlahan karna takut tangisku semakin menjadi. saat itu ka azka tersenyum padaku lalu melepaskan tangannya dari kedua pipiku.
“kapan kamu libur sekolah?” tanyanya pelan , saat itu aku berfikir
“minggu depan juga mulai libur ka “ jawabku dan menghapus airmataku yang sedikit menetes,
“kamu siap-siap ya , nanti liburan kita kesana J” ucapnya dan mengacak-acak poniku sambil tersenyum, saat itu juga aku tersenyum dan lega
“kaka engga bohong kan?” tanyaku meyakinkan
“sejak kapan kaka bohong? Apa kaka pernah bohong sama kamu?” tanyanya, saat itu aku menggelengkan kepala dan tersenyum .
aku duduk di sofa ruang tamu sambil membaca majalah yang ada , tak lama kemudian kulihat ka azka melewat dan berhenti di sebrang sana.
“shopie” panggilnya lembut
“iya ka?” jawabku langsung mengangkat wajahku dan melihat kearahnya, saat itu juga dia melihat kearahku seperti ada yang aneh , aku segera memalingkan wajahku karna aku takut ka azka tau aku habis nangis .
“apaan sih kaka , liatinnya biasa aja kali”ucapku sedikit bercanda , namun saat itu ka azka menyipitkan matanya .
“ada yang aneh dengan sikap adikku ini , hayo abis nangis ya?” ledeknya dan menghampiriku dengan cepat duduk disampingku, saat itu aku hanya diam dan melihat kearah majalah yang ku baca tadi , ka azka menarik majalah yang kupegang.
“ih apaan sih kaka!” rengekku dan menarik majalah itu lagi , saat itu juga kami berdua saling berebut majalah itu , tak lama kemudian bunda datang dan melihat kami berdua sedang berebut majalah .
“kaka tau kamu habis nangiskan ?” tanyanya dengan menarik-narik majalah yang kutarik.
“enggak!” bantahku dan menarik majalah itu
“iya!” ucapnya sedikit tegas
“azka! Shopie! Majalah bunda nanti rusak!” omel bunda , saat itu juga aku dan ka azka melepaskan majalah itu hingga terjatuh dan melihat kearah bunda yang baru pertama kalinya aku dengar mengomel, ka azka menoleh kearahku dan aku hanya meliriknya sebentar.
“kalian berdua ini kenapa sih? Tumben banget berebut beginian” ucap bunda dan mengambil majalah yang terjatuh tadi ,
“maaf bunda” ucapku menundukkan kepala , dan saat itu aku beranjak dari sofa dan berjalan menuju halaman belakang , saat itu aku duduk diatas rerumputan kecil .
“aku rindu keluarga kecil kita ibu , sudah dua tahun ibu meninggalkan kami” ucapku pelan dan meneteskan airmata , saat itu aku memeluk kedua lututku dan menundukkan kepalaku , tak lama kemudian kurasa ada yang duduk disampingku saat itu aku menoleh kearah itu, ternyata ka azka , dia tersenyum padaku.
“maafkan kaka ya , tadi jadi kena omel bunda deh” ujarnya dengan lembut ,
“iya gapapa ko ka” ucapku tanpa melihat kearahnya , saat itu juga suasana hening . aku dan ka azka hanya diam tak lama aku menoleh kearahnya sebentar ,
“kaka rasa sikap kamu berbeda hari ini” ucapnya
“sama aja ko seperti biasa-biasanya” jawabku lembut
“kamu ngurung diri di kamar setelah pulang sekolah , kaka lihat mata kamu sembab” jelasnya dan menoleh kearahku , aku bisa merasakan tatapannya .
“aku ngurung diri , cuma kecapean aja ka jadi pengen istirahat” ucapku
“biasanya gak gitu tau, lalu mata kamu?” tanyanya lagi
“itu hanya perasaan kaka saja , aku gak kenapa-kenapa tau” ucapku
“ walaupun kaka pulang hanya liburan saja , kaka tau dan bisa bedain sikap kamu yang biasanya sama sekarang de” jelasnya , saat itu aku menunduk dan memberanikan diri melihat mata ka azka .
“a…ak..aku” ucapku gugup dan bingung apakah aku harus menceritakan kerinduanku pada ayah dan ka rani , terutama ibu . aku diam dan melihat tatapan mata ka azka lalu segera menundukkan kepala dan melihat kearah lain.
“aku ini kakamu shopie , jangan kau simpan masalahmu sendirian”ucapnya dan saat itu juga aku menarik nafas dan membuangnya secara perlahan lalu kembali menatap ka azka .
“aku kangen sama ayah dan ka rani, terutama ibu” ucapku pelan dan tak menatap matanya lagi , saat itu ka azka diam
“apa yang buat kamu sampai menangis tadi sehabis pulang sekolah?” tanyanya pelan
“aku kawatir akan keadaan ayah , tadi pas pulang sekolah aku melihat salma sedih dan aku Tanya dia kenapa, dia jawab kalau ayahnya sakit dan penyakitnya kambuh. Aku jadi ingat ayah ka” jelasku ,dan saat itu aku menundukkan kepala karna tak kuat menahan airmata yang akan terjatuh.
“jadi karna itu?” tanyanya dan mengangkat wajahku agar melihat kearahnya,
“aku takut ayah sakit parah ,apalagi ka rani sudah dua bulan ini tidak mengirim surat untukku” ucapku dengan perlahan karna takut tangisku semakin menjadi. saat itu ka azka tersenyum padaku lalu melepaskan tangannya dari kedua pipiku.
“kapan kamu libur sekolah?” tanyanya pelan , saat itu aku berfikir
“minggu depan juga mulai libur ka “ jawabku dan menghapus airmataku yang sedikit menetes,
“kamu siap-siap ya , nanti liburan kita kesana J” ucapnya dan mengacak-acak poniku sambil tersenyum, saat itu juga aku tersenyum dan lega
“kaka engga bohong kan?” tanyaku meyakinkan
“sejak kapan kaka bohong? Apa kaka pernah bohong sama kamu?” tanyanya, saat itu aku menggelengkan kepala dan tersenyum .
*********************************************************************************
DUA MINGGU KEMUDIAN
aku duduk di belakang , dan bunda disamping ka azka . saat itu aku tak sabar ingin bertemu dengan ayah dan ka rani , cukup lama untuk sampai tujuan .
“sebaiknya kamu tidur dulu , kita masih lama untuk sampai tujuan sayang” ucap bunda dan aku hanya mengangguk tersenyum , tak lama kemudian kami beristirahat di tempat peristirahatan . ka azka sepertinya kecapean karna menyetir daritadi, saat itu aku berlari dari dalam mobil menghampiri ka azka dan bunda di luar sana.
“aku ko gak dibangunin sih bunda ” tanyaku manja , dan saat itu ka azka hanya tersenyum dan meminum , minuman yang bunda belikan.
“bunda gamau ganggu kamu sayang, siapa tau kamu lagi minpi bertemu pangeran :D “ ledek bunda dan sedikit tertawa , lalu memberikan minuman yang bunda pegang kepadaku.
“ih bunda bisa aja ya alesannya” ucapku dan sedikit tertawa , tak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan , sesampainya disana ku lihat rumahku yang dulu aku tempati bersama ibu dan yang lainnya . aku berlari dan memencet bell rumah , lalu mengetuk pintu dengan terburu-buru dan keras.
“shopie , itu gak sopan menggedor-gedor sekeras itu” omel bunda , dan aku menurunkan tanganku.
“maaf bunda , aku gak sabar ingin bertemu ayah dan ka rani” jelasku , tak lama kemudian pintu terbuka dan aku lihat wanita berwajah pucat dan lelah berdiri dihadapanku, aku terdiam dan mengamatinya . siapa dia? Kelihatannya lusuh sekali, rambutnya yang diikat asal wajahnya yang pucat.
“ka rani?” tanyaku memastikan saat kulihat dengan teliti wajahnya,
“siapa ya?” tanyanya yang tak mengenaliku,
“aku shopie ka , adikk kaka “ jelasku , dan saat itu dia kaget lalu segera memelukku dan menangis .
“shopie , kaka kangen sekali sama kamu , maafkan kaka tak megirimkan surat untukmu selama dua bulan ini” jelasnya dalam pelukanku, saat itu aku melepaskan pelukannya,
“hampir tiga bulan ka” koreksiku , saat itu ka rani menangis dan memandangiku lalu memelukku kembali. Tak lama kemudian kami diajak masuk dan kulihat ada anak kecil berlari-larian
“dia siapa ka?” tanyaku bingung , saat itu ka rani tersenyum dan menyuruh anak kecil itu menghampiri kami ber empat.
“anakku ,aldo namanya ” jawabnya , saat itu aku kaget dan menatapnya dengan heran ,
“kapan menikah?” Tanya ka azka ikut kaget
“hampir dua tahun kurang” jawabnya,
“ayah mana?” tanyaku , saat itu wajah ka rani berubah sedih dan diam.
“iya ayahmu kemana?” Tanya bunda , dan saat itu juga ka rani diam seribu bahasa dan meneteskan airmata. Firasatku tidak enak dan kembali bertanya,
“ayah , a.. ay yah sudah menyusul ibu” ucapnya sedikit terbata
“maksudnya?” tanyaku memastikan, saat itu ka rani menarikku dan memelukku,
“ayah sudah meninggal pie, dua bulan yang lalu. Jantungnya kumat dan ayah tak terselamatkan” jelas ka rani , saat itu tangisnya pecah . aku hanya diam kaku dan meneteskan airmata, kudorong ka rani namun dia memegangi tanganku.
“maafin kaka, kaka gak sempat menulis surat untukmu pie, kaka baru akan menulis surat hari ini dan mengirimnya untukmu” jelasnya sambil menangis. Aku hanya diam kaku dan menangis , saat itu ka rani memegang lenganku dan aku menyingkirkannya , namun ka rani tetap memaksa , hingga akhirnya aku beranjak dari kursi dan bunda mengisyaratkan agar aku duduk kembali , namun aku pindah dan duduk disebelah bunda lalu memeluknya , saat itu ka azka mengobrol dengan ka rani , entah apa yang sedang mereka bicarakan . saat itu kami menginap satu hari disana , ketika disana ka ka rani mencoba untuk mendekatiku namun aku menghindarinya , aku duduk di ruang tv dan bercanda dengan anak ka rani , tapi saat itu ka rani datang , aku buru-buru menghindar . namun saat itu aku menabrak ka azka,
“gak baik bersikap seperti ini sama kaka kandungmu sendiri de” ucap ka azka yang memegang kedua pundakku , saat itu aku menoleh ke arah ka rani , dia diam dan mencoba untuk tersenyum padaku . aku kembali menatap ka azka ,
“tapi aku kecewa ka , dia tidak memberitahuku atas meninggalnya ayah” ucapku pada ka azka pelan, saat itu ka ajka diam sejenak.
“kamu harus mengerti keadaannya pie, apakah kamu tau? dia memiliki cukup banyak masalah akhir-akhir ini pie” jelasnya , saat itu aku kembali melihat kea rah ka rani,
“kaka tau darimana?” tanyaku
“tadi pagi kaka mengobrol dengannya” jawabnya dan menurunkan tangannya di kedua pundakku , aku diam dan menundukkan kepalaku, saat itu juga ka azka memintaku untuk meminta maaf pada ka rani sebelum kami pulang, dan saat itu juga aku meminta maaf pada ka rani . tak lama kemudian kami pulang dan aku meninggalkan ka rani sendirian.
“jangan lupa suratnya ka “ ucapku pada ka rani lalu memeluknya , aku menyuruhnya untuk mengirim surat untukku dan memberitahu kabarnya , dan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.
“bentar lagi kamu kuliah ya?” Tanya ka rani, dan aku menganggukkan kepalaku,
“jangan kecewakan keluarga bunda fika ya pie” pesan ka rani dan mencium kedua pipiku,
“pastinya ;)” ucapku dan berpamitan padanya .
aku duduk di belakang , dan bunda disamping ka azka . saat itu aku tak sabar ingin bertemu dengan ayah dan ka rani , cukup lama untuk sampai tujuan .
“sebaiknya kamu tidur dulu , kita masih lama untuk sampai tujuan sayang” ucap bunda dan aku hanya mengangguk tersenyum , tak lama kemudian kami beristirahat di tempat peristirahatan . ka azka sepertinya kecapean karna menyetir daritadi, saat itu aku berlari dari dalam mobil menghampiri ka azka dan bunda di luar sana.
“aku ko gak dibangunin sih bunda ” tanyaku manja , dan saat itu ka azka hanya tersenyum dan meminum , minuman yang bunda belikan.
“bunda gamau ganggu kamu sayang, siapa tau kamu lagi minpi bertemu pangeran :D “ ledek bunda dan sedikit tertawa , lalu memberikan minuman yang bunda pegang kepadaku.
“ih bunda bisa aja ya alesannya” ucapku dan sedikit tertawa , tak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan , sesampainya disana ku lihat rumahku yang dulu aku tempati bersama ibu dan yang lainnya . aku berlari dan memencet bell rumah , lalu mengetuk pintu dengan terburu-buru dan keras.
“shopie , itu gak sopan menggedor-gedor sekeras itu” omel bunda , dan aku menurunkan tanganku.
“maaf bunda , aku gak sabar ingin bertemu ayah dan ka rani” jelasku , tak lama kemudian pintu terbuka dan aku lihat wanita berwajah pucat dan lelah berdiri dihadapanku, aku terdiam dan mengamatinya . siapa dia? Kelihatannya lusuh sekali, rambutnya yang diikat asal wajahnya yang pucat.
“ka rani?” tanyaku memastikan saat kulihat dengan teliti wajahnya,
“siapa ya?” tanyanya yang tak mengenaliku,
“aku shopie ka , adikk kaka “ jelasku , dan saat itu dia kaget lalu segera memelukku dan menangis .
“shopie , kaka kangen sekali sama kamu , maafkan kaka tak megirimkan surat untukmu selama dua bulan ini” jelasnya dalam pelukanku, saat itu aku melepaskan pelukannya,
“hampir tiga bulan ka” koreksiku , saat itu ka rani menangis dan memandangiku lalu memelukku kembali. Tak lama kemudian kami diajak masuk dan kulihat ada anak kecil berlari-larian
“dia siapa ka?” tanyaku bingung , saat itu ka rani tersenyum dan menyuruh anak kecil itu menghampiri kami ber empat.
“anakku ,aldo namanya ” jawabnya , saat itu aku kaget dan menatapnya dengan heran ,
“kapan menikah?” Tanya ka azka ikut kaget
“hampir dua tahun kurang” jawabnya,
“ayah mana?” tanyaku , saat itu wajah ka rani berubah sedih dan diam.
“iya ayahmu kemana?” Tanya bunda , dan saat itu juga ka rani diam seribu bahasa dan meneteskan airmata. Firasatku tidak enak dan kembali bertanya,
“ayah , a.. ay yah sudah menyusul ibu” ucapnya sedikit terbata
“maksudnya?” tanyaku memastikan, saat itu ka rani menarikku dan memelukku,
“ayah sudah meninggal pie, dua bulan yang lalu. Jantungnya kumat dan ayah tak terselamatkan” jelas ka rani , saat itu tangisnya pecah . aku hanya diam kaku dan meneteskan airmata, kudorong ka rani namun dia memegangi tanganku.
“maafin kaka, kaka gak sempat menulis surat untukmu pie, kaka baru akan menulis surat hari ini dan mengirimnya untukmu” jelasnya sambil menangis. Aku hanya diam kaku dan menangis , saat itu ka rani memegang lenganku dan aku menyingkirkannya , namun ka rani tetap memaksa , hingga akhirnya aku beranjak dari kursi dan bunda mengisyaratkan agar aku duduk kembali , namun aku pindah dan duduk disebelah bunda lalu memeluknya , saat itu ka azka mengobrol dengan ka rani , entah apa yang sedang mereka bicarakan . saat itu kami menginap satu hari disana , ketika disana ka ka rani mencoba untuk mendekatiku namun aku menghindarinya , aku duduk di ruang tv dan bercanda dengan anak ka rani , tapi saat itu ka rani datang , aku buru-buru menghindar . namun saat itu aku menabrak ka azka,
“gak baik bersikap seperti ini sama kaka kandungmu sendiri de” ucap ka azka yang memegang kedua pundakku , saat itu aku menoleh ke arah ka rani , dia diam dan mencoba untuk tersenyum padaku . aku kembali menatap ka azka ,
“tapi aku kecewa ka , dia tidak memberitahuku atas meninggalnya ayah” ucapku pada ka azka pelan, saat itu ka ajka diam sejenak.
“kamu harus mengerti keadaannya pie, apakah kamu tau? dia memiliki cukup banyak masalah akhir-akhir ini pie” jelasnya , saat itu aku kembali melihat kea rah ka rani,
“kaka tau darimana?” tanyaku
“tadi pagi kaka mengobrol dengannya” jawabnya dan menurunkan tangannya di kedua pundakku , aku diam dan menundukkan kepalaku, saat itu juga ka azka memintaku untuk meminta maaf pada ka rani sebelum kami pulang, dan saat itu juga aku meminta maaf pada ka rani . tak lama kemudian kami pulang dan aku meninggalkan ka rani sendirian.
“jangan lupa suratnya ka “ ucapku pada ka rani lalu memeluknya , aku menyuruhnya untuk mengirim surat untukku dan memberitahu kabarnya , dan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.
“bentar lagi kamu kuliah ya?” Tanya ka rani, dan aku menganggukkan kepalaku,
“jangan kecewakan keluarga bunda fika ya pie” pesan ka rani dan mencium kedua pipiku,
“pastinya ;)” ucapku dan berpamitan padanya .
**********************************************************************************
hari demi hari kulewati , ka azka selalu membuatku tersenyum dan membuatku melupakan kesedihan yang aku rasakan , kerinduan yang aku rasakan pada ayah dan ibu . aku bersepeda mengelilingi komplek bersama ka azka , namun saat aku hendak memasuki gerbang rumah tiba-tiba ada seikat bunga melati terlempar di hadapanku , dan aku mencari pemiliknya . kulihat tidak ada siapa-siapa , kecuali ka azka yang sedang memasukan sepeda kedalam garasi . tak lama kemudian ka azka melihat kearahku dan mengerutkan keningnya.
“bunga siapa itu de?” tanyanya , namun aku hanya menggelengkan kepala .
sejak hari itu , aku sering mendapat lemparan bunga melati dari orang yang belum aku ketahui siapa , di bunga itu dituliskan bahwa bunga ini untukku. Sepulang sekolah , aku menengok kiri kanan dan belakang sebelum memasuki gerbang rumah , dan ternyata untung saja tidak ada yang melempar bunga lagi . namun saat aku membuka pintu , aku merndengar suara di semak-semak aku menoleh sesaat dan saat itu bunga tersebut mengenai wajahku dan aku seketika kaget lalu mencari seseorang yang melempar bunga itu , tak lama kemudian ku ambil bunga tersebut , disitu terdapat tulisan.
hari demi hari kulewati , ka azka selalu membuatku tersenyum dan membuatku melupakan kesedihan yang aku rasakan , kerinduan yang aku rasakan pada ayah dan ibu . aku bersepeda mengelilingi komplek bersama ka azka , namun saat aku hendak memasuki gerbang rumah tiba-tiba ada seikat bunga melati terlempar di hadapanku , dan aku mencari pemiliknya . kulihat tidak ada siapa-siapa , kecuali ka azka yang sedang memasukan sepeda kedalam garasi . tak lama kemudian ka azka melihat kearahku dan mengerutkan keningnya.
“bunga siapa itu de?” tanyanya , namun aku hanya menggelengkan kepala .
sejak hari itu , aku sering mendapat lemparan bunga melati dari orang yang belum aku ketahui siapa , di bunga itu dituliskan bahwa bunga ini untukku. Sepulang sekolah , aku menengok kiri kanan dan belakang sebelum memasuki gerbang rumah , dan ternyata untung saja tidak ada yang melempar bunga lagi . namun saat aku membuka pintu , aku merndengar suara di semak-semak aku menoleh sesaat dan saat itu bunga tersebut mengenai wajahku dan aku seketika kaget lalu mencari seseorang yang melempar bunga itu , tak lama kemudian ku ambil bunga tersebut , disitu terdapat tulisan.
Maaf bila
aku membuatmu penasaran
Aku bingung dan ku bawa masuk bunga tersebut , besok adalah hari
ulang tahunku . aku diam dan merenung dikamar , mengingat saat ayah dan ibu ada
dan mengucapkan yang pertama untukku . mala mini aku terdiam dan melihat kearah
jarum jam , menunggu siapakah yang akan mengucapkan untuk pertama kalinya? Bunda
apakah masih ingat? Ka azka kurasa sudah lupa. Aku tertidur dan tiba-tiba aku
terbangun mendengar ketukan keras di pintu kamarku , kubuka pintu kamar tidak
ada siapa-siapa , hanya surat yang tergeletak di lantai, dan aku membacanya :
Shopie sayang , jika kamu penasaran dengan bunga-bunga yang sering
kau dapatkan , temui aku di halaman belakang rumah ;)
Saat itu juga aku terdiam dan segera berlari ke halaman belakang ,
kubuka pintu secara perlahan dan BUGH!! Tiba-tiba bunga terjatuh dihadapanku ,
kali ini bunga mawar merah yang indah . aku mencari siapa yang melemparnya ,
aku mencari-cari orang yang mengirim surat itu . tiba-tiba terdengar seseorang
yang menyanyikan selamat ulang tahun , aku menoleh kea rah suara itu , ternyata
ka azka datang membawa seikat bunga mawar merah dan kue ulangtahunku yang ke 19
tahun , aku tersenyum dan meniup llilin, dan ka azka memberikan bunga tersebut
, aku melirik kearah bunga yang kupegang dan bunga yang ka azka pegang.
“jadi? Bunga ini?” tanyaku bingung
“hehe, iya kaka yang melemparnya untukmu ” jawabnya,
“jadi pas kita pulang bersepeda , kaka pura-pura tidak tau?” tanyaku memastikan , dan ka azka menganggukkan kepala dan tersenyum .
“ih dasar iseng :’) “ ucapku terharu lalu meneteskan airmata,
“selamat ulang tahun shopie manoza tersayang” bisiknya lalu memelukku dengan sebelah tangannya , karna sebelah lagi memegang kue ulang tahunku .
“hehe, iya kaka yang melemparnya untukmu ” jawabnya,
“jadi pas kita pulang bersepeda , kaka pura-pura tidak tau?” tanyaku memastikan , dan ka azka menganggukkan kepala dan tersenyum .
“ih dasar iseng :’) “ ucapku terharu lalu meneteskan airmata,
“selamat ulang tahun shopie manoza tersayang” bisiknya lalu memelukku dengan sebelah tangannya , karna sebelah lagi memegang kue ulang tahunku .